Global Var

Tarian Ilusi

Bolehkah kusuguhkan segaris senyum tipis untuk malam ini? Jika boleh, aku akan meraciknya dengan ramuan-ramuan keindahan. Bukankah lezat dipandang mata jika bahan-bahan adonan dari senyuman itu adalah suatu keindahan? Kalian tau keindahan? Jika kalian merasa ringan dan melayang, itulah indah. Jika tanpa sadar bibir tipismu tertarik dengan indah, itulah kebahagiaan.


Boleh kusuguhkan segelas cinta untuk malam ini? Entah mengapa, banyak bintang gemintang yang melambaikan sayapnya kepadaku. Mereka siap untuk kutata bagai manik yang mempercantik suasana hati. Hei, lihat kebeningan cinta yang telah kusaring dengan teliti. Begitu bening bukan? Begitu segar bukan? Air mana yang akan bisa menyami kesegaran air ini? Air mana? Dan tunjukkan kepadaku.

Aku membuka mata. Ada cahaya-cahaya mbandel menelisik sela-sela  bulu mata. Menggelikan. Sedetik-dua detik, akalku kembali membawa informasi dari kenyataan. Adalah cahaya mentari yang sedari tadi hangat melingkupi. Adalah mentari pagi yang pelan membelai pori-pori kulit tipis. Tak ada segaris senyum dimalam hari, juga segelas cinta.