Global Var

Sahabat apa bukan ya?

sahabat, atau???


 Merujuk pada judul yang telah (susah-susah) saya karang diatas, maka dalam isi yang terkandung di dalamnya juga haruslah serasi saudara sekalian. Dibawah ini, saya akan menuturkan beberapa teori tentang “SAHABAT” menurut para ahli (Baca: Para teman saya) dan menurut saya sendiri tentunya sebagai ‘Pemeran Utama’ pada artikel rada gila yang saya luncurkan kali ini. Tak lupa pula saya sertakan rujukan dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (Online), Wikipedia (Online) dan mungkin dari buku-buku tentang Islam yang sempat (baca: disempet-sempetin) saya baca. Oke, tak usah kebanyakan bicara, langsung cekidot kawan  à
  • ·         Pertama-tama yang akan saya cantumkan dalam teori ini (sebagai rakyat yang mempunyai  rasa Nasionalisme yang tinggi) adalah teorinya kamus Besar Bahasa Indonesia (Online), ‘Sahabat adalah : sa·ha·bat n kawan; teman; handai: ia mengundang -- lamanya untuk makan bersama-sama di restoran;. Nah loh, bingung kan? Saya saja bingung gimana ngartiinnya. Tapi sebagai penulis yang baik, saya akan (sok) menjelaskan arti dari teks yang saya peroleh tadi. (Mungkin) maksud dari KBBI (baca: kamus besar bahasa Indonesia) diatas, yang dinamakan sahabat itu adalah seorang teman yang sering nraktir temennya di restoran, berhubung penduduk Indonesia banyak yang berasal dari kalangan menengah kebawah, jadi yang sering nraktir kita diwarung pojok pasar juga bisa disebut dengan sahabat, hehee
  • ·         Kedua adalah menurut Wikipedia yang hasil Copas-annya telah saya sediakan disini. Menurut Wkikipedia, Persahabatan atau pertemanan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial. Artikel ini memusatkan perhatian pada pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam pengertian ini, istilah "persahabatan" menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan pengetahuan, penghargaan dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seringkali hingga pada altruisme. selera mereka biasanya serupa dan mungkin saling bertemu, dan mereka menikmati kegiatan-kegiatan yang mereka sukai. Mereka juga akan terlibat dalam perilaku yang saling menolong, seperti tukar-menukar nasihat dan saling menolong dalam kesulitan. Sahabat adalah orang yang memperlihatkan perilaku yang berbalasan dan reflektif. Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih daripada kepercayaan bahwa seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka. Kalau boleh mengambil kesimpulan nih, intinya adalah “Sahabat itu adalah seorang yang mempunyai prinsip hubungan ‘Simbiosis Mutualisme’ dalam menjalankan interaksi sosial dengan temannya.
  • ·         Selanjutnya adalah menurut para ahli pertemanan, yakni temen-temen gue. Mayoritar dari mereka mengatakan kalo sahabat itu adalah seseorang yang selalu ada disaat suka maupun duka, ketika suka, mereka ikut senang bersama kita, dan ketika kita sedih, susah atau dalam keadaan yang semua orang tak ingin mengalaminya, orang tersebut tetap bersama kita.
  • ·         Nah, sekarang menurut saya nih (yang paling penting), kalo menurut saya, sahabat adalah perpaduan antara tiga teori tadi (cari aman pemirsa). Saya setuju dah dengan pengertian-pengertian yang disebutin di atas tadi. Tapi pemirsa, kok pengertiannya terkesan Lebay ya pembaca? Marilah kita coba lihat pengertian yang terakhir ini,
·         Menurut buku-buku Islam yang pernah saya baca dan pelajari (entah kapan, tapi saya bener-bener baca dan belajar kok pembaca,  jadi gak usah takut kalo saya ngawur, hehehee), pengertian dari sahabat adalah orang yang hidup pada zaman Rasulullah SAW, yang ternyata setelah saya telisik lebih lanjut, ciri-ciri dari Sahabat Rasulullah itu sama dengan devinisi-devinisi dari narasumber diatas.
Sekarang kita masuk pada permasalahannya pembaca yang budiman. Sahabat Rasulullah mempunyai kriteria-kriteria yang ada pada sahabat, lengap tanpa cacat. Tapi ingat ya pemirsa, itu dulu. Lha kalau sekarang? Apa ada orang yang bisa dijuluki sebagai sahabat? Kalo menurut saya nih pemirsa, GAK ADA YANG PANTES NYANDANG PREDIKAT SAHABAT DIZAMAN SEKARANG. Loh loh loh.... Jangan marah dulu sodara-sodara sekalian, kita luhat dulu apa alasan saya bicara demikian. Alasannya adalah:
  • Kenyataan bahwa sahabat itu HANYA ada pada zaman Rasulullah SAW (inget baik-baik pemirsa)    
  • Teman atau orang-orang yang berada disekitar kita mempunyai 3 kategori dasar, yakni teman yang buruk, teman biasa dan teman yang baik. Nah, kalo ada orang yang menurut sodara derajatnya ada diatas temen baik namanya apa dong dalam hal ini?? Oke, namanya adalah “Temen Baiiiiiiikkk sekali” hehee..
  • Yang terakhir ini adalah juga suatu kenyataan yang telah menunjukkan bahwa sebaik-baiknya orang pada zaman ini, gak ada yang bisa sesempurna menjadi orang dengan devinisi sesuai dengan devinisi sahabat Rasulullah. Nah loh, ada yang mau protes??
Kalau saya boleh berpendapat, padazaman sekarang ini, SAHABAT itu bagaikan BIDADARI. Mengapa seperti itu? Asal sodara tahu ya? Bidadari itu gak ada di dunia ini, yang ada adalah manusia biasa yang kita anggap sebagai bidadari. Contohnya ada seorang laki-laki yang sangat mencintai istrinya, saking cintanya, dia anggep sang istri tersebut sebagai bidadari, padahal sang istri hanyalah manusia bisa, sama sih kayak kita-kita. Begitu juga kasusnya dengan sahabat. Orang yang dikatakan sahabat pada zaman ini tuh sebenernya bukan sahabat. Mereka hanya manusia biasa, gak sesempurna yang digambarkan pada devinisi yang kita ketahui bersama. Itu tak lain hanya suatu bentuk penghargaan kita terhadap orang yang sangat baik terhadap kita tersebut, yang (sekali lagi) namanya bukan SAHABAT pemirsa, tapi TEMAN BAIIIIIIIKKKK SEKALI.
Oke pemirsa, akhirnya saya harap jika ada yang tersinggung dengan tulisan ini saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya ini hanya menulis sesuatu apa yang menjadi fikran saya dan apa yang ada pada otak saya. Daripada jadi jerawat kan lebih baik jadi artikel pemirsa. Hehee
Yawes, sekian dari saya. Salam sayang selalu..
Juragan Meem

Setuju sih, emang kenyataannya sekarang ini seperti itu...
Tapi salahkah kita "menyebut" teman yang Baiiiikkk sekali itu sebagai sahabat? Sekedar penghargaan, menunjukkan kalo dia itu orang istimewa dihati kita, bukan sekedar teman yang biasa2 aja, ato bahkan teman yang buruk, dan paling ga nyebutnya kan enak, daripada teman baiiik sekali itu tadi :-)

Unknown

terserah setiap individu kali ya. yang jelas kalau menurut saya, untuk orang yang dicintai sebagai teman baik sekali, gak pantas jika diberi predikat dengan nama yang mengandung kebohongan.

Juragan Nindy Nila

Yaaaah,,setuju klo sahabat itu tidak ada :)
karena buktinya ketika saya menjadikan seorang "teman dekat" eeh tetep aja dikhianati --" ( Curhat permirsaah :p)

Unknown

bersyukurlah menjadi orang yang dihianatin, bukan jadi penghianatnya :)