Global Var

Bicara emang gampang. Lha tindakannya?

Kadang ketika kita melihat teman kita yang sedang menangis, kita akan bertanya kepadanya: "hey, kenapa menangis", dan ketika dia menjawab seperti ini: "aku patah hati,, baru putus sama dia". kita pun kadang-kadang tersenyum prihatin atau malah mengejeknya. pikir kita "alah, kok yo demen nangisi arek lanang.." dan dengan santainya kita berkata seperti ini: "wes talah.. arek lanang gaa usa ditangisi.. belum tentu dia juga nangisin kita, heh!! cewek itu gaa boleh rapuh. cewek itu harus tegar. jangan mau di tindas kaum adam!!" atau begini: "emang sih hal itu menyakitkan... tapi tinggal nunggu waktu kok, pasti nanti juga lupa, meskipun awalnya menyakitkan.." dan " bla bla bal bal......." Dan ketika teman kita tetap menangisi kebroken heartannya, kita akan mikir "oalah arek iki kok yo cengeng banget seeh? gitu ajah nangisnya berhari-hari.."

atau pada kesempatan lain, kita sering dijadikan tempat curhat sama temen-temen kita. soal cowok, pasti!! patah hati, gak bisa dihindari.. Dan saat itu pulalah kita akan meluncurkan petuah petuah yang kita miliki untuk menenagkan sang sahabat. seakan akan, kita lebih bisa mengatasi hal tersebut seandainya kita sendiri yang mengalaminya.

kawan, saya pernah mendengar suatu cerita yang didalamnya menceritakan tentang kisah seorang "Psikolog", seorang konsultan, yang mana 'biasanya' dia mendengarkan keluh kesah pasien dan memberikan dorongan kepada sang penderita yang 'sakit' dengan sesuatu yang telah terpatri dan dipelajari, bahkan telah tertanam betul pada diri sang psikolog tersebut. dia juga tau konsep-konsep 'terapi' yang biasanya dia berikan terhadap pasien-pasiennya. tapi apa yang terjadi ketika dia sendiri yang mengalami 'kesusahan' tersebut? taukah kawan? orang tersebut keadaannya sama dengan pasien tersebut. ilmu yang dia punya-tentang konsep penenangan hati dan fikiran- hilang tak tersisa..

kawan,,, begitu gampangnya kita berbicara, begitu gampangnya kita mencemooh orang yang sedang 'down', seakan akan kita tidak akan seperti dia tatkala kita dihadapkan pada sesuatu yang menyebabkan dia seperti itu, dan, ingatlah kawan.. ternyata memang 'bicara' itu lebih gampang daripada 'menjalani'nya..