Pernah menonton film berjudul Perahu Kertas? Jika pernah, apakah masih ingat
dengan perkataan Ludhe (Elyza Mulachela), keponakan Pak Wayan yang berhasil
mengembalikan semangat Keenan (Adipati Dolken) yang sempat kendor? Bagi yang
masih ingat, mari kita ulas salah satu kalimat yang diucapkan oleh Ludhe
tersebut. Dan untuk pembaca yang belum tahu, ada baiknya saya ulas dahulu
perkataan yang saya maksudkan tersebut.
Saat Keenan memutuskan untuk memilih Ludhe sebagai
pendamping hidupnya, Ludhe berkata pada Keenan, "Cinta itu dipilih, bukan
memilih." Latar belakang
terjadinya percakapan ini adalah karena Ludhe tahu jika sebenarnya Keenan
tengah jatuh cinta kepada Kugy (Maudy Ayunda). Sebenarnya kalimat tersebut
bukan serta merta keluar dari fikiran Ludhe, tapi ia menyadur kalimat tersebut
dari perkataan pakdhenya, Pak Wayan, yang juga mempunyai latar belakang
kehidupan cinta yang suram.
Lalu, hal apa yang selayaknya dibahas dalam ulasan
kali ini? Iseng-iseng diwaktu senggang, saya pernah bertanya kepada teman yang
kebetulan berada didekat saya. Pertanyaan saya simple: "Mengapa cinta itu
dipilih? bukan memilih?" dan jawabannya pasti beragam. Setiap manusia mempunyai
persepsi yang berbeda tentang semua hal yang ditangkapnya, begitu pula dalam
menanggapi pernyataan ini. Dan yang akan saya paparkan kali ini bukanlah hasil
riset saya tentang simpulan dari 'wawancara' saya, tapi yang akan saya ulas
dalam tulisan kali ini adalah pandangan saya sendiri tentang pernyataan
tersebut.
Mengapa cinta itu dipilih? Dalam kasus film tersebut
menegaskan bahwa, Keenan telah memilih Ludhe sebagai pendamping hidupnya.
Menurut Ludhe, yang dialami oleh Keenan itu bukanlah cinta. Ludhe menegaskan
bahwa cinta itu dipilih, maka menurut pandangan Ludhe, yang dinamakan cinta
adalah ketika Keenan bersama dengan orang yang memilih Keenan. Artinya, Keenan
berada pada posisi dipilih, bukan memilih. Memilih disini agaknya bukan dalam
hal pilihan secara logika dan pikiran, akan tetapi yang dimaksud dalam hal ini
adalah memilih dalam hal hati dan perasaan.
Kiranya dalam membahas masalah ini, kita perlu
menengok ulang apa hakikat hidup yang diinginkan manusia. Manusia pada dasarnya
senang berada dalam suasana hati yang baik. Suasana hati yang baik akan
terciipta jika lingkungan fisik dan sosial yang melingkupi manusia tersebut
sesuai dengan harapan si empunya keinginan, atau paling tidak, tidak
berseberangan.
Untuk lebih memperjelas maksud dari paparan ini, kita
juga harus mengulas tentang sifat dan sikap dari pecinta. Orang yang mencintai
sesuatu, akan mengusahakan hal-hal terbaik dan yang dilakukan agar orang atau
objek yang di cintai tersebut bahagia. Sebagai contoh, orang yang mencintai hp
barunya, maka orang tersebut akan mengusahakan segala sesuatu agar handphonenya
tetap terjaga kemulusannya. Begitu juga dengan manusia, seseorang yang
mencintai lawan jenisnya, akan mengusahakan sesuatu yang terbaik demi membuat
sang kekasih merasa nyaman berada disisinya, dan bahagia bersamanya.
Sekarang, kita kembali ke Laptop, Mengapa cinta dipilih? Logikanya,
ketika kita dipilih oleh seseorang, maka otomastis orang (hati) yang memilih
kita itu adalah hati yang benar-benar telah mencintai kita. Maka ketika kita
dipilih, istilahnya masa depan kebahagiaan kita telah terjamin pada tangan
orang yang mencintai kita tersebut. Seperti ulasan di atas, orang tersebut akan
mengusahakan kebhagiaan kita bersamanya.
Menilik logika yang telah dipaparkan di atas, maka
kita akan bisa membaca suatu kondisi bagaimana keadaan kita ketika kita mengartikan
bahwa cinta adalam memilih. Kata cinta itu dipilih, juga mengajarkan suatu arti
akan perlunya rasa sabar dan menerima pasangan hidup yang mencintai kita.
Artinya, lebih baik kita memaksa diri sendiri untuk menjadi lebih baik dari
yang sebelumnya, daripada memaksa orang lain (yang kita cintai).
Posting Komentar