Global Var

PHP??

          PHP. Pernah dengar kata PHP nggak? Pasti pernah. Entah di dunia nyata, di fesbuk, atau bahkan yang sering banget muncul ya di jejaring sosial Twitter. Sekarang kita pikir, apa sih PHP itu? Singkat cerita, saya dapat ‘kuliah’ tentang PHP itu dari temen yang aktif bertwitter-ria. Oke, sekarang kasi contoh aja ya,

          Suatu hari ada temen sms yang kurang lebih isinya seperti ini: “Fikri mau nggak tak jadiin modelku? Tapi lepas jilbab dan dandan full emo”. Saya terkesiap. Senang. Sebelumnya temen yang ngirim sms itu tau kalo sebenernya udah lama juga saya ngidam pengen jadi model fotonya anak JC (baca : Jepret Club), entah kenapa tiba-tiba sidia sms mau jadiin aku foto modelnya. Sebenernya nggak yakin juga sama tawarannya, kenapa milih saya? sedangkan orang yang fisiknya jauh lebih mendukung banyak berserakan disekitar saya. Saya jadi teringat pernyataannya suatu ketika seperti ini: “Bagus tidaknya foto itu lebih tergantung pada potensi si pemotret”, dan sayapun sedikit terhibur karenanya.

           Tak usah menunggu dan berfikir ulang, langsung saja saya layangkan sms balasan pemberitahuan jika saya bermina - atau lebih tepatnya sangat berminat dengan tawarannya. Setelah sepakat, di dia menanyakan keberadaan saya yang seketika itu saya jawab dengan perasaan membumbung. Dan setelah itu selesai. Benar-benar selesai sebelum ‘perang’ dimulai. Sempat saya khawatir dan mencoba menghubunginya kembali untuk memastikan tawarannya, tapi hasilnya tetap: N I H I L.

          Saya sedikit kecewa dan sedikit banyak juga berusaha untuk menghibur diri saya sendiri dengan berfikir bahwa mungkin tawaran itu tidak untuk saat ini, tapi 2 hari lagi atau seminggu, atau bahkan sebulan? Hal ini menguatkan saya saat si dia suatu kali mngajak saya kesuatu tempat untuk memotret bunga, juga hal-hal lain yang menarik untuk dijadikan karya fotografi yang menawan.
sepulang dari ‘ajang pemotretan bunga’, kami langsungcapcussketempat kediaman kami, karena kami tinggal dalam atap yang sama. Saya berbaring melepas lelah ketika sidia dengan cekatan membuka laptop dan menilik ulang hasil potretannya. Sejenak dia melirikku dan berkata “Fik, coba deh lihat sini, mana yang lebih cakep?”, sebenarnya saya malas, tapi untuk menghormatinya, sayapun dengan enggan beranjak ketempat duduknya dan mulai melihat-lihat hasil jepretannya. Didalam sekian banyak foto tersebut, terselip sebuah foto salah satu teman kuliah saya, bisa juga dikatakan sebagai teman baik saya yang bergaya dan ber-make upfull emo. Hati saya tergetar sedikit. “Eh, ini fotonya Fitri ya?” Suara saya mungkin terdengar agak aneh termakan perasaan entah bagaimana. Dan sidia menjawab enggan “Iya” dengan suara yang dibuat sesamar mungkin. Setelah itu,moodsaya seketika berubah buruk. Buruk sekali. Entah kecewa atau bagaimana, saya belum yakin.

          Esok harinya, saya mendapat kesempatan untuk masuk kuliah sekelas dengan Fitri. Iseng-iseng saya bertanya langsung padanya. “Eh Fit, kamu pernah difoto sama Naila?” Fitri balik bertanya “Iya, kenapa?” “Full emo ya? gapapa, kemaren aku liat aja dilaptop naila” Saya berkata dengan senyum yang saya paksakan untuk keluar. Entah apa yang dipikirkan oleh Fitri saat itu. Tiba-tiba dia memamerkan foto emo hasil karya Naila atasnya terhadapku. “Fik, lihat ini, keren kan?” Aku tercekat. tenggorokanku mengering seketika.

          Sekarang kita tau kan sedikit tentang PHP? Pemberi Harapan Palsu. Mungkin lebih tepatnya Pemberi Gantungan kali ya? Karna sumpah deh, sebagai pihak yang diberi harapan palsu, hal tersebut sangat menyakitkan. Himbauan nih, jangan sampe deh kalian jadi orang dengan sifat ini. Kalo nggak mampu memberi harapan, atau harus dirubah ditengah jalan, mungkin lebih baik kita jujur. Karena sesakit-sakitnya kejujuran, pasti akan lebih sakit jika ketidakjujuran itu terkuak oleh waktu. So, jangan selalu memikirkan diri sendiri, sekali0kali memikirkan orang lain itu harus :)