Global Var

Ini Ceritaku

Ini adalah tentang sebuah cerita pasaran, yang tak cuma satu-dua orang pernah mengalaminya. Ini adalah tentang sebuah cerita murahan, begitu murahnya sampai-sampai banyak sekali orang yang dapat dengan mudah memilikinya. Ini adalah tentang suatu cerita yang gampang didapat dan dialami oleh setiap orang. Kalian tau mengapa? Karena cerita ini adalah tentang kehidupan dan pengalaman. Jika kalian hidup, tentulah kalian sangat mengenal cerita ini.

Setiap dari mereka, mengemas cerita mereka dengan bungkus yang berbeda. Ada sebagian dari mereka yang mengemasnya dengan bungkus blastik transparan, sehingga pendengar cerita dengan mudah dan tanpa tendeng aling-aling dapat mengerti bahkan tanpa berfikir dua kali. Kadang juga ada dari mereka yang membungkusnya dengan plastik warna abu-abu, atau bahkan hitam. Sedangkan ceritaku? Entah dengan bungkus warna apa aku akan mengemas ceritaku, kalianlah yang menilai.

Ini adalah ceritaku tentang seorang sahabat. Tunggu! Sahabat? Bahkan sampai aku melupakan teoriku tentang ketiadaan sahabat di zaman ini. Oke, mungki sebaiknya akan aku ralat, ini adalah ceritaku tentang seorang teman baik yang aku anggap sebagai sahabat. Bukan karena dia adalah insan yang sempurna, jelas bukan. Bicara tentang kesempurnaan, masih adakah orang yang sempurna? Ini adalah ceritaku tentang seorang yang meskipun tak sempurna, tapi aku menyukai dan menerimanya. Ini adalah ceritaku tentang seorang teman baik yang telah aku percaya dan kupandang pantas menjadi teman yang benar-benar teman. Dan ini adalah ceritaku tentang lelaki penghuni Puncak Rendah Selasa.